DKI Disdik mengatakan jalur PPDB baru tidak akan mengurangi bagian dari jalur pencapaian

TRIBUNNEWS.COM – Biro Pendidikan DKI Jakarta telah membuka garis zonasi untuk pengembangan sekolah RW sebagai jalur PPDB baru untuk tahun ajaran 2020/2021. Tanpa ragu .

Kita tahu bahwa dalam proses keberhasilan akademik, kuota untuk sekolah menengah dan sekolah menengah adalah 25%.

Terdiri dari 20% penduduk Jakarta dan 5% siswa DKI di luar rumah. Baca: Untuk menyelesaikan perselisihan, pemerintah provinsi DKI telah membuka jalur PPDB baru: menambah siswa berdasarkan kelas-untuk tingkat SMK, kuota 55% CPBD disiapkan, di mana 50% adalah untuk penduduk di DKI dan 5% untuk daerah di luar DKI wakil.

“Tanda plus (area baru) tidak akan mengganggu bagian dari jalur kesuksesan yang ada. Agar tidak salah paham,” kata Nahdiana di “Virtual Press Conference, Selasa (30/6/2020) .– Nahdiana menjelaskan bahwa sebelum membuat kurikulum PPDB baru, ia telah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) – harap diingat bahwa zonasi rute sekolah pengembangan masyarakat adalah program yang dirancang untuk meningkatkan jumlah siswa di kelas. Jumlah kelompok belajar. Setiap kelas memiliki 36 hingga 40 siswa-pendekatan zonasi berbasis masyarakat. Sekolah ini hanya cocok untuk siswa yang lulus pada tahun 2020, dan mereka tinggal di RW yang sama dengan sekolah.

Industri manufaktur didasarkan pada sejumlah besar Siswa yang tertarik pada sekolah umum tetapi belum diterima dalam kursus PPDB sebelumnya.

Jalur khusus ini harus dimulai pada 4 Juli 2020, dan mereka yang diterima diharuskan melapor pada 6 Juli 2020. — – “Kita harus berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebelum mengambil keputusan. Kami memintanya untuk menyimpulkan: “Ini karena memang ada minat publik yang tinggi, sehingga kami dapat meningkatkan kuota kami.”

Leave a comment

adu ayam bali_s128.net login_s128.live