Biaya tes cepat dan tes PCR berbeda, pemerintah harus mengontrol perubahan harga

TRIBUNNEWS.COM-Pemerintah semestinya menerapkan regulasi mengenai biaya pengujian cepat dan pengujian PCR Covid-19, yang memiliki variabilitas besar di masyarakat. Juru Bicara Pokja Covid-19 di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) Surabaya. Tonang Dwi Ardyanto.

Dr. Tonang mengungkapkan, karena banyaknya merk alat tes cepat yang beredar, maka biaya tes cepat berbeda untuk tiap daerah dan rumah sakit.

Bahkan merekomendasikan ratusan merek Covid Handling Acceleration Task Force-19 .

“The Task Force telah mengeluarkan rekomendasi merek mana yang dapat digunakan untuk pengujian cepat,” Dr. Tonang dalam rencana “Overview” Zhong berkata: Terjepit oleh biaya tes cepat Tribunnews.com, Kamis (2 Juli 2020). – “Dia menambahkan:” Ada sekitar 170 merek di luar sana. “Bacaan: Aturan wajib tes cepat yang masih dianggap merugikan calon penumpang digugat lagi sebelum Massachusetts-Dr. Tonan berkata, ini telah menyebabkan selisih harga yang besar. Berlutut lebar.- Tonang mengatakan, sebaiknya pemerintah tidak membesar-besarkan biaya rapid testing dan PCR. “Kami juga mengimbau pemerintah untuk melakukan pengaturan seperti HET (harga eceran yang lebih tinggi),” kata Tonang.

Tonang hal ini Dapat mengurangi fluktuasi harga.

Leave a comment

adu ayam bali_s128.net login_s128.live