Laporan wartawan Wartakotalive.com Lilis Setyaningsih-Jakarta, TRIBUNNEWS.COM-Berbeda dengan orang HIV / AIDS yang bisa menularkan virus dari ibu hamil ke janin, Covid 19 positif tidak.
Ini dapat ditularkan oleh ibu, tetapi belum ditularkan di dalam rahim, tetapi dapat terjadi selama persalinan dan menyusui.
“Covid 19 relatif baru. Sejauh ini, belum ditularkan dari ibu hamil ke janin. Ia mengatakan: “Tapi mungkin pada saat persalinan, kasusnya kecil.” Dr Reza Tigor Manurung dari OG (K) mempublikasikan topik Covid 19 Kehamilan di Siaran Kesehatan, Jumat (25/9/2020). -Dia menjelaskan pada prinsipnya, jika ada ibu yang positif COVID-19 dan tidak ada komplikasi medis, maka persalinan bisa normal atau bisa juga dengan operasi caesar.
Sesuai dengan persiapan ibu rumah sakit akan dilengkapi dengan APD (Personal Protective Equipment). Bagi pasien dengan persalinan normal atau operasi caesar, selama protokol kebersihan diterapkan secara ketat dan rumah sakit dapat mengurangi risiko penularan, hal ini tidak menjadi masalah.
Baca: Indonesia Harus Bisa Pakai Vaksin Corona di Kuartal I 2020-Baca: Fakta Aborsi Ilegal di Jakarta Pusat: 32.760 Aborsi, Dokter Serahkan Penghasilan Rp 10 Miliar
Baca: Cegah Stunting Karena secara ginekologi, ibu hamil harus rajin minum susu.Namun, ada beberapa penelitian yang menyebutkan peningkatan kelahiran prematur, terutama bagi ibu positif Covid-19 dengan gejala berat. – Misalnya, pasien harus masuk ke unit perawatan intensif (ICU).
Biasanya, dokter akan memutuskan bahwa janin segera lahir, yang mengurangi beban ibu. Jika Covid meningkatkan risiko keguguran. Dokter di Rumah Sakit Persahabatan mengatakan, selama ini tidak ada bayi yang lahir cacat akibat positif Covid 19, namun virus tersebut masih tergolong baru sehingga masih dalam penelitian. Dengan kata lain, kehamilan selama pandemi memiliki tantangan dan masalah tersendiri. Selain itu, hamillah saat hamil.
Tetap hamil, makanan bergizi, berpikir positif dan konsultasikan ke dokter sejak kehamilan. (bunga bakung)