Reporter Tribunnews.com Chaerul Umam
TRBUNNEWS.COM, Jakarta-Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan ia telah menyelidiki program pembelajaran di rumah Virus Corona sejak pemerintah meluncurkan Korona Indonesia. Virus ini adalah epidemi.
Bintang Darmawati mengatakan bahwa 49% anak-anak kewalahan oleh kebijakan pembelajaran online karena banyak tugas.

Pada saat yang sama, 58% anak-anak merasa tidak bahagia saat belajar di rumah. Menurut survei online yang dilakukan dari 26-29 Maret 2020.
Baca: TikTok menyumbangkan Rs 100 crore untuk membantu Covid-19 di Indonesia
“49% anak-anak mengatakan bahwa belajar akan menghantam anak-anak dengan banyak tugas di rumah. 58% anak-anak dinyatakan dalam rencana pembelajaran di rumah Perasaan tidak menyenangkan, “kata Bintang Darmawati pada rapat kerja virtual dengan Komite Kedelapan, Kamis (4/4/2020).
Namun, Bintang Darmawati mengatakan bahwa 99% siswa yang disurvei mengetahui bahwa kebijakan ini penting karena dianggap menggantikan pengajaran dan pembelajaran sekolah.
Baca: Pembaruan Corona 9 April 2020, Bank Dunia (WIB): Lebih dari 1,5 juta, kasus baru di Spanyol meningkat- “Faktanya, 99% anak-anak mengatakan bahwa belajar di rumah adalah rencana yang sangat penting, Dan 91% anak-anak mendapatkan dukungan orang tua ketika mereka pergi ke sekolah di rumah, “katanya. Kementerian Agama berkolaborasi dengan penyedia-Kementerian Agama memahami biaya set data, yang sekarang menjadi hambatan untuk menerapkan pembelajaran online dalam konteks madrasah.