Beijing kembali ke pusat pandemi Covid-19

Tribunnews.com di Jakarta, Choirul Arifin dari TRIBUNNEWS.COM melaporkan bahwa – setelah hampir 90 hari memerangi virus corona di Beijing, ibukota Cina, ia mulai merayap perlahan. Roda kehidupan di berbagai departemen mulai kembali.

Beijing telah mulai meringankan keadaan darurat, dan sekitar 75% kegiatan masyarakat berjalan normal.

Semua kegiatan ini dilakukan dengan beradaptasi dengan standar baru, seperti penggunaan masker, hand shaker, mencuci tangan, dan membatasi kapasitas pengunjung, dan menjaga jarak ke pusat keramaian dan wisatawan.

Duta Besar Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun pada saat yang sama dalam rencana pembagian tanggal (pertemuan Ramadhan) tentang real-time Indonesia @kampusbudiluhur, duta besar Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok memberi tahu Beijing tentang situasi normal baru. .

Indonesia dapat mengikuti keberhasilan Tiongkok dalam mengatasi epidemi yang terjadi secara bersamaan, salah satunya adalah sanksi sosial yang berat.

Baca: Negara menuduh Beijing membuat topengnya tidak dapat terbang di Cina

– “Djajuhari berkata di sini:” Jika Anda ingin pergi, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari RT / RW setempat. Beberapa orang Indonesia berpikir bahwa mereka tidak diawasi secara ketat dan kemudian pergi tanpa izin. “Sekali lagi, mereka tidak diterima. Ketika mereka pergi ke hotel, hotel tidak diterima. Mereka mengajukan banding ke Kedutaan Besar Indonesia di Beijing, dan Kedutaan Besar Indonesia tidak bisa menerimanya karena ada aturan yang tidak menerima tamu. Hanya berteriak,” katanya.

“Contoh lain tinggal di apartemen akan ditolak oleh penghuni. Karena itu, pada kenyataannya, sanksi terhadap masyarakat sangat berat,” tambah Jahari.

Semangat nasionalisme China dalam melawan virus korona juga sangat efektif dalam menumbuhkan rasa solidaritas antara pemerintah dan masyarakat.

Leave a comment

adu ayam bali_s128.net login_s128.live