Jakarta, TRIBUNNEWS.COM-Tingginya angka kasus positif COVID-19 pada pasien penyakit tidak menular (PTM) disebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh korban. Sistem kekebalan dapat membuat orang mudah terkena virus. SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Cut Putrie Arnie, Kepala Bidang Pencegahan dan Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mengungkapkan bahwa penderita PTM kemudian masuk dalam populasi rawan COVID-19. Penyakit tidak menular dari PHEOC Kementerian Kesehatan antara lain hipertensi, diabetes, jantung, gagal ginjal, stroke, dll.
Kanker dan penyakit paru-paru kronis menunjukkan bahwa penyakit tidak menular dalam kategori orang ini mudah tertular.
Baca: Wanita Hamil 19 Tahun Covid-19, Pak Tua Melarikan Diri Menemuinya

Membaca: Anda Ingin Melihat Seorang Wanita Hamil Palu Covid 19 Tahun yang Kabur dari Rumah Sakit
Bacaan: Diduga Pasien Adalah nenek Covid-19. Jendela ruangan itu buram, pecah, dan terbukti memberontak sejak masuk rumah sakit-karena penderita PTM pasti berbeda dengan orang normal, tapi bukan berarti bisa jadi Cut Putrie (Cut Putrie). ) Sabtu (7 April 2020) dalam perbincangan di Media Center Timnas Jakarta. 19 Dengan menerapkan gaya hidup sehat. – “Penyakit ini bisa dihindari dengan mengubah perilaku kita. Pertama tentu saja pola makan harus mengikuti prinsip diet seimbang, baru kemudian olahraga teratur,” lanjutnya.
Selama pandemi COVID-19, Cut Putrie Arnie juga menganjurkan agar penderita PTM memeriksakan diri secara rutin ke dokter. , Kedua pasien tetap merasa sehat.
Karena PTM bisa menjadi komorbiditas atau komorbiditas, maka jika korban terjangkit virus SARS CoV-2, kondisinya bisa bertambah parah.