TRIBUNNEWS.COM-Bea Cukai Daerah Aceh (Kanwil) telah menindak penyelundupan narkoba di wilayah Aceh, dan bekerja sama dengan Badan Bea Cukai dan Narkotika Nasional Lhokseumawe untuk membongkar penyelundupan narkoba jenis sabu (sabu) di Malaysia. , Isnu Irwantoro (Isnu Irwantoro) mengatakan, Senin (10/08), petugas gabungan berhasil menyelamatkan lima pelaku dengan barang bukti 16,7 kilogram sabu yang dikemas dalam 16 bungkus teh Cina warna-warni di Aceh Utara. di dalam tas. Hal tersebut terjadi pada 22 Juli 2020, dan pihaknya menggelar konferensi pers pada 30 Juli 2020.
“Kami menggelar jumpa pers di Kantor Pusat BNN pada Kamis (30/7). Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi juga turut serta dalam acara tersebut; Iwan, Kepala Penegakan Hukum dan Penyidikan Kantor Pajak Bea dan Konsumsi Daerah Aceh Kurniawan; Heru Winarko, Direktur Administrasi Narkotika Nasional; ”jelasnya. Ia pun menjelaskan.
Ia juga membeberkan kronologi pantang penyelundupan sabu.
Tara Atas di wilayah Samudra Provinsi Aceh. Alhasil, hal itu dilaporkan Kantor Pabean Aceh, Lhokseumawe. Petugas gabungan bea cukai dan BNN yang mengkoordinasikan aksi tersebut, ”ujarnya. Itu akan ditayangkan pada Rabu (22/7). Polisi mencegat dan memeriksa sepeda motor yang dikendarai target. Hingga akhirnya aparat kepolisian memastikan bahwa 10 bungkus obat bius jenis sabu tersebut disimpan di jok motor.
Petugas polisi kemudian memperbaiki pengendara sepeda motor tersebut dengan akronim IS dan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Menurut informasi dari ISIS, aparat militer telah melakukan sejumlah tindakan untuk memutus rantai peredaran narkoba ilegal di Aceh. , MH dan MR. Total metamfetamin kristal yang disita oleh agen adalah 16,7 kg. Menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, pidana mati dapat dijatuhkan maksimal. Pihak bea cukai akan terus bekerja sama dengan penegak hukum lainnya untuk meningkatkan intensitas dan efektivitas pengawasan. Masyarakat juga dapat mendukung kegiatan ini dengan melaporkan kepada pihak berwajib. Dia menyatakan: “Mereka menemukan aktivitas ilegal atau perilaku ilegal.” (*)