
TRIBUNNEWS.COM-Ketika ekonomi nasional pulih, Bea Cukai Yogyakarta sekali lagi menyediakan layanan dan pengawasan untuk mendorong roda perekonomian Indonesia. Salah satunya mengawasi dan memeriksa kedatangan fasilitas transportasi udara Papua Nugini yang mengangkut 20.000 kilogram jamu dari Papua Nugini di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) pada Minggu (7/6). Hengky TP Aritonang, kepala Kantor Pabean Yogyakarta, bekerja sama dengan PT Gapura Angkasa dan Pusat Karantina Pertanian Yogyakarta untuk secara langsung memantau dan memeriksa barang-barang.Hengky mengungkapkan bahwa ramuan itu diimpor oleh PT Agri Spice Indonesia (PT ASI). Salah satu importir yang memperoleh fasilitas impor di tujuan ekspor (pabean). Dia menjelaskan bahwa karena Papua Nugini beroperasi penuh, kargo dari Papua Nugini adalah bandara pertama dan paling penting. Dia berkata: “Aktivitas impor ini adalah yang kedua kalinya kami menyediakan layanan di Bandara YIA dan merupakan aktivitas impor utama.” -Dengan fitur ini, PT ASI dapat dibebaskan dari bea impor dan tidak dikenakan biaya PPN. Selain itu, Administrasi Negara Perpajakan telah memberikan fasilitas pajak dan pembebasan pajak impor, yaitu Pasal 22 dari Program Insentif Pajak. Henki mengatakan: “Bahkan selama pandemi, bea cukai akan selalu mengutamakan layanan, dan pengawasan impor terbaik, kami akan terus melayani Indonesia.” – Barang beraroma vanila dikirim dari Papua Nugini Yogyakarta Bea cukai dikawal dua minggu sebelum kedatangan, termasuk transportasi dan proses pemberitahuan pabean, sehingga tidak akan menyebabkan hambatan pada proses impor.
Untuk memastikan keakuratan pemberitahuan daftar dan keamanan impor yang direncanakan, Pabean Yogyakarta memeriksa pesawat yang membongkar dan mengangkut barang impor. Yaitu, dengan mencocokkan jumlah dan jenis muatan dalam manifes dengan muatan yang diangkut-kargo yang diangkut oleh Air New Guinea Aircraft mengangkut 20 ton produk vanila. Penerima barang adalah PT Agri Spice Indonesia yang berlokasi di Klaten. Logistik Fin Fin Yogyakarta Yogyakarta Customs Service (PPJK) bertanggung jawab untuk memproses dokumen. – “Kedatangan kiriman pertama yang dipantau oleh Kantor Pabean Yogyakarta menunjukkan bahwa Bandara YIA siap menangani proses bisnis menggunakan transportasi udara,” tutup Hengky. (*)